Mx lepas dari kodrat
Nah,bagi anda pecinta modifikasi Jupiter MX,saya memberikan beberapa contoh modifikasi yang dilakukan oleh beberapa modifikator di berbagai daerah,mari disimak semuanya !
Otoy yang tinggal di Meruya, Jakarta Barat ini, ingin tampilan Jupiter MX miliknya menjadi motor tipe sport berfairing. Ini bukan perkara sulit buat Syawaluddin!
“Modifikasi hanya menyisakan mesin saja yang terpakai. Karena rangka dan bodi bikin semuanya,” buka Syawaluddin dari workshopnya yang bernama Sahabat Motor di Jl. Komplek Peruri No. 10, Ciledug, Tangerang.
Ide atau konsep motor yang diambil tidak jauh-jauh! Cukup berkaca pada tampilan sang kakak yaitu Yamaha V-ixion. Tentunya, ukuran disesuaikan lagi. Misal rangka dari bahan pelat yang mengusung deltabox, layaknya V-ixion. Bisa dibilang cukup teliti dalam konsep.
Rangka sport ini memiliki beragam kelebihan. Selain seirama konsep awal, “Juga cukup kuat dalam menopang beban bodi. Karena pakai bahan pelat besi tebal sekitar 4 mm. Cukup tebal memang,” lanjut Syawaluddin yang aslinya dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tapi buat arm, tidak mengusung desain V-ixion. Melainkan moge Suzuki GSX. “Bahan dari pelat holo lebar 4 cm dan tebal sekitar 2 mm,” tambah pria yang cukup disapa Syawal.
Customized rangka dan swing arm tak haruskan Syawal ganti monosok. Terlebih biar buritan nungging. “Cuma pakai sok standar. Karena rangka tengah ke belakang memang sudah didesain rada nungging,” beber modifikator yang juga gape bermain fiberglass.
Bodi ambil versi moge Yamaha R6. "Tapi, bodi belakang didesain sendiri," bilang Syawal yang juga piawai main di balap garuk tanah alias grasstrack.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 100/80-17
Ban belakang : Swallow 150/60-17
Knalpot : Nobi
Sok depan : Tiger
Sahabat Motor : (021) 9938-7168
Pesona lampu
"Memang pasaran sekali yang ganti setang pakai Yamaha X1 seperti ini," buka Made Ambhara, sang modifikator. Begitu juga swing arm yang menggunakan punya Yamaha Spark, sudah sesuatu yang sangat lumrah.
"Tapi, saya enggak mau terjebak tampilan biasa seperti itu. Untuk itu, harus ada inovasi atau hal baru yang dilakukan," kata pria bertubuh subur ini. Dengan spesialis bengkelnya yang menggunakan fiber glass, tentu saja gampang mewujudkan ide liar yang ada di benaknya.
Misalnya untuk lampu utama. Dengan cukup berani dia coba pasang lampu variasi trail ke bodi depan. Tentu ini hal bisa dibilang baru terjadi.
"Saya lihat lampu yang banyak dipakai pengguna Kawasaki KLX itu berkesan sangat modern dan juga futuristik, karena itu kepikiran untuk nempelin di MX," cerita pemilik bengkel dari Jl. Gunung Muliawan Timur No. 15X, Denpasar.
Tidak hanya untuk depan, bengkel yang rajin ikut contezt modifikasi ini juga menemukan desain stop lamp yang baru untuk detail modifikasi. Kali ini dia menggunakan lampu Honda Scoopy.
"Bentuk lampu Scoopy sudah menarik, tapi supaya orang tambah penasaran, posisi lampu sengaja dibalik. Dengan begitu tampilan belakang menjadi tidak biasa lagi," bangga pria yang juga berbisnis di bidang ekspedisi ini.
Modifikasi seperti ini memang tergolong ringan. Karena enggak perlu rombak rangka segala macam. Dengan adanya inovasi di bagian detail, maka hal yang biasa tadi bisa menjadi luar biasa.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 90/80-17
Ban belakang : FDR 100/90-17
Knalpot : CMS
Gas spontan : TDR
Jok : Custom
M1 : 0819-9927-1555
Nah ini sebagai penutup bro-bro semua
Silahkan disimak !
Maksud judul di atas, simpel Siswo Winoto, sang modifikator adalah kuda lumping besi. "Hal itu menonjolkan kreativitas modifikator Purwokerto dalam berkreasi. Di mana konsep itu memadukan duck fighter, teknologi dan culture," bukanya.
Modifikator beken disapa Wiwin ini bukan asal cuap atau ngecap. Nuansa budaya alias culture memang begitu kental secara bentuk. Desain bodi sangat mencirikan bentuk ebeg alias kuda lumping. Tengok aja congor depan macam ebeg yang doyan makan beling.
Padahal komponen lampu depan, Wiwin comot headlamp New Jupiter Z. Inilah racikan kombinasi antara teknologi dan culture yang dimaksud modifikator yang buka praktik di Jl. Sunan Ampel No. 5, Pabuaran, Purwokerto ini.
Bagian belakang dibuat panjang. Namun Wiwin justru suka desain motor milik Hansen Kurniawan, putra pengusaha super market RITA yang kondang di Jawa Tengah ini. "Saya malah suka desain kedodoran seperti ini. Seperti streetfighter Amerika yang memang suka swing arm panjang seperti modif blink-blink ala negro," cuap Wiwin yang berkulit hitam.
Wiwin tak hanya mengumbar bentuk. Namun juga sudah aplikasi komponen masa kini. Contohnya switch kontak tombol seperti mobil Eropa yang cukup dipencet dengan tombol dan mesin akan otomatis menderu.
Modifikasi yang dilakukan juragan Win's Paddock ini juga memakai high tech dalam soal sensor. Lampu motor bakal menyala sendiri dalam kondisi gelap. Gak perlu pencet atau geser tombol lampu. Namun lampu akan otomatis menyala jika sensor motor mengetahui lingkungan sekitar sudah kekurangan cahaya.
Juga ada sensor start engine. Selain bisa dipencet manual, start engine juga dapat dilakukan lewat sensor tepuk tangan. Sekali tepuk pada jarak 1 meter, mesin akan otomatis hidup.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 110/70-17
Ban belakang: Bridgestone 190/70-17
Swing arm: R1
Knalpot: WP Product
WP: 0815-4888-6755
Silahkan disimak !
Modifikator beken disapa Wiwin ini bukan asal cuap atau ngecap. Nuansa budaya alias culture memang begitu kental secara bentuk. Desain bodi sangat mencirikan bentuk ebeg alias kuda lumping. Tengok aja congor depan macam ebeg yang doyan makan beling.
Padahal komponen lampu depan, Wiwin comot headlamp New Jupiter Z. Inilah racikan kombinasi antara teknologi dan culture yang dimaksud modifikator yang buka praktik di Jl. Sunan Ampel No. 5, Pabuaran, Purwokerto ini.
Bagian belakang dibuat panjang. Namun Wiwin justru suka desain motor milik Hansen Kurniawan, putra pengusaha super market RITA yang kondang di Jawa Tengah ini. "Saya malah suka desain kedodoran seperti ini. Seperti streetfighter Amerika yang memang suka swing arm panjang seperti modif blink-blink ala negro," cuap Wiwin yang berkulit hitam.
Modifikasi yang dilakukan juragan Win's Paddock ini juga memakai high tech dalam soal sensor. Lampu motor bakal menyala sendiri dalam kondisi gelap. Gak perlu pencet atau geser tombol lampu. Namun lampu akan otomatis menyala jika sensor motor mengetahui lingkungan sekitar sudah kekurangan cahaya.
Juga ada sensor start engine. Selain bisa dipencet manual, start engine juga dapat dilakukan lewat sensor tepuk tangan. Sekali tepuk pada jarak 1 meter, mesin akan otomatis hidup.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 110/70-17
Ban belakang: Bridgestone 190/70-17
Swing arm: R1
Knalpot: WP Product
WP: 0815-4888-6755
Jupiter MX 2011 : Dengan Fiber Lebih Enteng
Kreativitas memang tak pernah mengenal batasan, kendati lokasi dan kondisi bengkelnya terbilang sempit, Aden sang punggawa Aden Modified mampu menumpahkan segala imajinasi nya ke dalam sebuah karya modifikasi dengan hasil yang rapi.
Di bengkel yang menyatu dengan sebuah konveksi kecil, Aden mengoprasi tampilan Yamaha Jupiter MX tahun 2011 milik H. Suarno hingga terlihat lebih sporti.
Secara keseluruhan, Aden mengubah bodi Jupiter MX ini tampa menghilangkan fungsi dan kenyamanannya. Untuk mempertahankan kedua hal itu, Aden lebih memilih bahan bodi dari fiberglass ketimbang menggunakan plat.
“Kalau pakai plat motor akan jadi lebih berat, hanya saja kalau menggunakan fiber waktu pengerjaannya jadi lebih lama karena harus membuat mal untuk mencetak bodinya,” terang Aden.
Peruban jelas terlihat pada bagian sayap yang dibuat menyeruapai fairing moge. Selain itu, buritan juga dibuat lebih runcing dengan desain single seater. Di bagian depan Aden menghilangkan lampu utama di stang dan dipindahkan ke bagian tengah tebeng.
Untuk menunjang tampilan Jupiter MX agar lebih sporti, Aden mencangkokkan beberapa part after market di beberapa sektor. Seperti head lamp yang dicomotnya dari lampu mobil serta lampu belakang yang diganti dengan fariasi.
Di sektor kaki-kaki, Aden hanya mengganti velg dan ban yang lebih besar agar terlihat lebih macho. Ban depan menggunakan ukuran 90/80-17 dan belakang menggunakan 120/70-17.
“Ban sengaja diganti dengan ukuran yang lebih besar agar tampilannya lebih sangar dan macho,” terang Aden.
Aden menjelaskan, kendala pengerjaannya hanya pada pembuatan mal untuk membuat bodi dari fiber. Makanya, kata Aden, waktu pengerjaannya sedikit lebih lama tapi hasilnya jauh lebih sempurna.
081288833100
Yamaha Jupiter MX 135LC, Warna Sesuai Nama
Modif Yamaha Jupiter MX 135 LC 2005 (Bali)
Pemilik motor ini punya nama cukup unik dan kental bau roda duanya. Panggilannya Wayan, sedangkan nama lengkapnya I Wayan Harley. Tapi Harley satu ini bukan berasal dari Milwaukee, USA, tapi dari Badung, Bali.
Saat ingin ngemodif Jupiter MX miliknya ini, Wayan langsung kepikiran ciri-ciri Harley. "Warnanya harus oranye dan hitam," itu katanya. Karena itulah sekarang bebek 135cc ini tampil dengan kelir yang identik dengan namanya itu.
Tapi, jika ingin mengubah tampilannya seperti H-D pastilah susah. "Proses itu akan membuat motor ini akan terlihat xtreme, sedangkan aku tidak ingin seperti itu," lanjut Wayan.
Saat ini motor miliknya ini masih tergolong dalam ubahan fashion advance. Ciri-cirinya adalah adanya perubahan pada sebagian bodi tanpa melakukan pemotongan sasis. Selain itu bentuknya masih bisa dikenali sebagai Jupiter MX.
Secara konsep, motor Wayan ini tampilan bodinya meniru motor balap atau GP. "Khususnya untuk buritan, dibuat menjadi single sitter supaya tampilan balapnya tadi lebih kuat," lanjut pelajar SMK Saraswati, Gianyar ini.
Pada bagian buntut juga dibuat tulisan H-27. Saat ditanya apa artinya Wayan hanya tertawa. "Itu maksudnya Harley 27, angka favorit saya," ungkap nya malu-malu.
Seluruh bodi dicustom ulang dengan material fiberglass. Bentuk depan menjadi lebih manis setelah lampu menggunakan punya Nouvo Z. Penggantian bodi part memang sebaiknya tetap menggunakan produk Yamaha supaya tidak mengurangi nilai saat ikutan contezt.
DATA MODIFIKASI
Pelek: Power
Ban: FDR
Bodi: Custom
Setang: X-1
Knalpot: AHRS
Saat ingin ngemodif Jupiter MX miliknya ini, Wayan langsung kepikiran ciri-ciri Harley. "Warnanya harus oranye dan hitam," itu katanya. Karena itulah sekarang bebek 135cc ini tampil dengan kelir yang identik dengan namanya itu.
Tapi, jika ingin mengubah tampilannya seperti H-D pastilah susah. "Proses itu akan membuat motor ini akan terlihat xtreme, sedangkan aku tidak ingin seperti itu," lanjut Wayan.
Saat ini motor miliknya ini masih tergolong dalam ubahan fashion advance. Ciri-cirinya adalah adanya perubahan pada sebagian bodi tanpa melakukan pemotongan sasis. Selain itu bentuknya masih bisa dikenali sebagai Jupiter MX.
Secara konsep, motor Wayan ini tampilan bodinya meniru motor balap atau GP. "Khususnya untuk buritan, dibuat menjadi single sitter supaya tampilan balapnya tadi lebih kuat," lanjut pelajar SMK Saraswati, Gianyar ini.
Pada bagian buntut juga dibuat tulisan H-27. Saat ditanya apa artinya Wayan hanya tertawa. "Itu maksudnya Harley 27, angka favorit saya," ungkap nya malu-malu.
Seluruh bodi dicustom ulang dengan material fiberglass. Bentuk depan menjadi lebih manis setelah lampu menggunakan punya Nouvo Z. Penggantian bodi part memang sebaiknya tetap menggunakan produk Yamaha supaya tidak mengurangi nilai saat ikutan contezt.
DATA MODIFIKASI
Pelek: Power
Ban: FDR
Bodi: Custom
Setang: X-1
Knalpot: AHRS
Jupiter Mx Drag
Pasti kaget begitu tahu volume silinder Yamaha Jupiter MX 135LC ini. Bebek yang aslinya hanya 135 cc dibore-up sampai 300 cc. Ini kelakuan edan Oliver P. Siahaan, kerja bareng dengan Hawadis dari HDS Racing, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Angka 300 cc didapat dari diameter x stroke, yaitu 71 mm x 76 mm. “Kalau dihitung iseng menggunakan kalkulator dicapai 300,75 cc. Lebih dari 300 cc kan!,” jelas Oliver yang memproduksi banyak blok bore up.
Untuk mecari diameter 71 mm tinggal comot piston punya Yamaha Scorpio oversize 100. Namun harus diakali. Lubang pin piston Scorpio 16 mm. Harus dibuatkan bosh supaya pas dengan pin seher yang 14 mm.
Justru yang repot pasang liner di blok agar masuk piston gambot itu. Dipilih boring dari mesin diesel yang tahan kompresi tinggi. Boring gede berakibat lubang water jacket atau tempat lewatnya air pendingin jadi tertutup. Tapi, posisi lubang baut blok tetap tidak berubah.
Namun akibat penggantian boring yang gede, lubang crankcase harus diperlebar. “Crankcasedibesarkan hingga menganga 76 mm,” jelas Oliver yang juga menggandeng mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung.
Untuk memperkuat, sisi-sisi blok dilas argon. Termasuk blok sisi dalam yang menghadap rantai keteng. Juga kena las argon. Pengerjaannya dipilih di Bandung. Sebab di Jakarta tidak ada yang sanggup.
Disusul mengakali agar stroke mencapai 76 mm, padahal aslinya hanya 58,7 mm. Naik tajam 17,3 mm. Didapat dengan cara memindahkan pin kruk as sampai keluar bandul poros engkol itu. Biar kuat ditahan dengan las listrik.
Diakali juga dengan mengganti setang piston standar yang kelewat panjang. “Dicomot punya Honda CB100 K5 dengan alasan lebih pendek dan diameter big end sama dengan pin kruk as Jupiter MX,” argumen Oliver yang gawe di PT Jafta Indoland, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.
Meski setang piston pendek, tetap saja harus dibuatkan pengganjal atau adaptor di blok bawah. Dipilih bahan dari aluminium setebal 15 mm. Diimbangi paking kepala silinder 0,5 mm. Pas.
TUTUP LUBANG AIR
Water jacket di blok sudah tertutup. Otomatis pendinginan hanya mengandalkan udara. Beda dengan di kepala silinder, tetap menggunakan pendingin air. Namun agar air tidak masuk ruang bakar lantaran piston yang besar, lubang harus ditutup las argon. Kemudian diratakan kembali.
Juga diikuti pasang klep lebar. Dipilih milik Suzuki Raider 150. Lebar payung in 22 mm dan ex 19 mm. Namun batang klep cukup pendek. Harus diimbangi baut setelan klep yang panjang. Dipilih buatan TDR Thailand.
DIPERBANYAK?
Kini Oliver sedang memperbanyak blok Jupiter MX bore up 300 cc. Sekarang dalam proses pengerjaan gambar di komputer. Selanjutnya dibuat die cast atau cetakan. “Proses pengecoran dikerjakan di Solo,” jelas Oliver yang bisa dikontak lewat 0811-18-8132.
Angka 300 cc didapat dari diameter x stroke, yaitu 71 mm x 76 mm. “Kalau dihitung iseng menggunakan kalkulator dicapai 300,75 cc. Lebih dari 300 cc kan!,” jelas Oliver yang memproduksi banyak blok bore up.
Untuk mecari diameter 71 mm tinggal comot piston punya Yamaha Scorpio oversize 100. Namun harus diakali. Lubang pin piston Scorpio 16 mm. Harus dibuatkan bosh supaya pas dengan pin seher yang 14 mm.
Justru yang repot pasang liner di blok agar masuk piston gambot itu. Dipilih boring dari mesin diesel yang tahan kompresi tinggi. Boring gede berakibat lubang water jacket atau tempat lewatnya air pendingin jadi tertutup. Tapi, posisi lubang baut blok tetap tidak berubah.
Namun akibat penggantian boring yang gede, lubang crankcase harus diperlebar. “Crankcasedibesarkan hingga menganga 76 mm,” jelas Oliver yang juga menggandeng mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung.
Untuk memperkuat, sisi-sisi blok dilas argon. Termasuk blok sisi dalam yang menghadap rantai keteng. Juga kena las argon. Pengerjaannya dipilih di Bandung. Sebab di Jakarta tidak ada yang sanggup.
Disusul mengakali agar stroke mencapai 76 mm, padahal aslinya hanya 58,7 mm. Naik tajam 17,3 mm. Didapat dengan cara memindahkan pin kruk as sampai keluar bandul poros engkol itu. Biar kuat ditahan dengan las listrik.
Diakali juga dengan mengganti setang piston standar yang kelewat panjang. “Dicomot punya Honda CB100 K5 dengan alasan lebih pendek dan diameter big end sama dengan pin kruk as Jupiter MX,” argumen Oliver yang gawe di PT Jafta Indoland, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.
Meski setang piston pendek, tetap saja harus dibuatkan pengganjal atau adaptor di blok bawah. Dipilih bahan dari aluminium setebal 15 mm. Diimbangi paking kepala silinder 0,5 mm. Pas.
TUTUP LUBANG AIR
Water jacket di blok sudah tertutup. Otomatis pendinginan hanya mengandalkan udara. Beda dengan di kepala silinder, tetap menggunakan pendingin air. Namun agar air tidak masuk ruang bakar lantaran piston yang besar, lubang harus ditutup las argon. Kemudian diratakan kembali.
Juga diikuti pasang klep lebar. Dipilih milik Suzuki Raider 150. Lebar payung in 22 mm dan ex 19 mm. Namun batang klep cukup pendek. Harus diimbangi baut setelan klep yang panjang. Dipilih buatan TDR Thailand.
DIPERBANYAK?
Kini Oliver sedang memperbanyak blok Jupiter MX bore up 300 cc. Sekarang dalam proses pengerjaan gambar di komputer. Selanjutnya dibuat die cast atau cetakan. “Proses pengecoran dikerjakan di Solo,” jelas Oliver yang bisa dikontak lewat 0811-18-8132.